Korban Tewas Gempa di Myanmar Lampaui 3 Ribu Orang, 15 Negara Kirim Tim SAR

Hujan musiman dapat menambah tantangan baru bagi upaya penyelamatan saat pemimpin Junta Myanmar Min Aung Hlaing menghadiri KTT BIMSTEC di Bangkok.


Myanmar, Suarathailand- Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di Myanmar telah meningkat menjadi lebih dari 3.000 orang, dengan lebih dari 4.500 orang terluka dan 351 orang masih hilang, menurut unggahan Facebook Kedutaan Besar Jepang di Myanmar pada hari Rabu (2 April).

Gempa bumi terjadi pada sore hari Jumat (28 Maret) di dekat Mandalay pada kedalaman 10 km. Sejak saat itu, operasi penyelamatan terus dilakukan untuk mencari korban tambahan.

Kedutaan mengatakan upaya bantuan mungkin menghadapi lebih banyak tantangan karena Departemen Meteorologi telah memperingatkan hujan musiman mulai dari Minggu hingga Jumat (6-11 April), yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut di daerah-daerah yang sudah terkena dampak seperti Mandalay, Sagaing, dan Naypyidaw.

“Hujan akan datang, dan masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan, terutama di Mandalay. Jika hujan mulai turun, bahkan mereka yang mungkin selamat sejauh ini bisa tenggelam,” kata seorang petugas penyelamat.

Kedutaan melaporkan bahwa 53 perjalanan bantuan telah dikirim ke Myanmar, dengan lebih dari 1.900 personel penyelamat tiba dari 15 negara, termasuk negara-negara tetangga Asia Tenggara, Tiongkok, India, dan Rusia.

Meskipun kerusakannya parah, televisi pemerintah Myanmar mengumumkan bahwa Jenderal Min Aung Hlaing, pemimpin pemerintahan militer, akan melakukan perjalanan untuk menghadiri KTT BIMSTEC di Bangkok hari ini (3 April).

Kunjungan luar negeri Min Aung Hlaing ini penting karena banyak negara telah memutuskan hubungan dengan Myanmar, dan ia menjadi sasaran sanksi dari beberapa negara Barat serta penyelidikan oleh Mahkamah Pidana Internasional.

Share: