Kantor Perdana Menteri bentuk panel selidiki beberapa pejabat terlibat kasus ini.
Bangkok, Suarathailand- Departemen Investigasi Khusus (DSI mengambil alih penyelidikan kasus investasi bodong iCon Group, korban mencapai 10.000 orang.
Departemen Investigasi Khusus (DSI) mengambil alih penyelidikan iCon Group dari Biro Investigasi Pusat (CIB) hari ini. Pol Mayjen Suwat Saengnoom, wakil komisaris CIB, mengatakan CIB sedang dalam proses menyerahkan berkas kasus iCon Group ke DSI.
Ia mengatakan sekarang terserah DSI apakah lebih banyak orang yang terlibat dalam dugaan penipuan akan ditangkap atau apakah lebih banyak tuntutan akan diajukan terhadap 18 eksekutif dan anggota inti perusahaan, termasuk CEO Waratphol Waratvorakul.
Ia menambahkan investor yang terkena dampak masih dapat mengajukan pengaduan ke CIB terhadap perusahaan e-commerce tersebut.
Hingga Sabtu lalu, jumlah pengaduan telah melonjak menjadi 9.472 dengan total investasi diperkirakan sekitar 2,9 miliar baht (Rp1,3 triliun). Polisi sejauh ini telah mewawancarai 5.999 pengadu.
Sementara itu, Senat menggelar sidang terkait skandal tersebut, mempertanyakan kebijaksanaan pengalihan kasus tersebut ke DSI dan apakah pemerintah memiliki langkah-langkah untuk melindungi konsumen agar tidak tertipu oleh penipu yang menggunakan platform daring.
Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Prasert Chantararuangthong, yang ditugaskan oleh perdana menteri untuk menanggapi pertanyaan Senat, mengatakan kepada para senator bahwa iCon Group merupakan kasus khusus dan, oleh karena itu, sudah sepantasnya kasus ini ditangani oleh DSI.
Ia mengatakan ada beberapa lembaga negara yang memantau dan mengatur perdagangan dan periklanan daring, terutama penggunaan informasi palsu atau yang dilebih-lebihkan untuk menarik pelanggan.
Lembaga-lembaga tersebut termasuk Kantor Badan Perlindungan Konsumen, Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand, dan Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional, serta kepolisian Divisi Perlindungan Konsumen.
Ia juga mengatakan kantor perdana menteri telah membentuk panel untuk menyelidiki beberapa pejabat di Kantor Badan Perlindungan Konsumen yang dituduh menolak menyelidiki iCon Group, bahkan setelah mereka menerima banyak pengaduan tentang perusahaan tersebut.