"Mereka yang menjalankan agamanya secara baik dan penuh adalah kawan penting dalam membangun perdamaian."
Suarathailand- Dalam situasi saat ini, kesalahpahaman bahwa “Muslim yang taat” adalah ekstremis atau suka melakukan kekerasan telah menjadi masalah besar yang menciptakan jarak antara pasukan keamanan dan saudara-saudari Muslim kita di banyak daerah. Padahal, kebenarannya justru sebaliknya.
Seorang Muslim yang benar-benar berpegang teguh pada prinsip-prinsip agamanya adalah orang yang hidup di atas landasan moral yang kokoh. Ia takut kepada Tuhan Yang Maha Esa (Allah) dan hanya mengharapkan rahmat dan pahala di akhirat, bukan pangkat atau kehormatan duniawi. Takut kepada Allah mencegahnya melakukan kesalahan, menyakiti siapa pun, menipu siapa pun, dan mencari keuntungan pribadi dengan menyakiti orang lain.
Sebaliknya, orang yang tidak berakhlak, menuruti hawa nafsu, mengabaikan shalat, tidak berpuasa, dan tidak menjalankan agama, adalah orang yang tidak takut kepada Tuhan. Dan ketika orang itu tidak takut bahkan kepada Sang Pencipta, ia juga tidak akan takut kepada sesama manusia. Orang seperti itu mudah berkhianat, berbohong, menipu, dan merusak kepercayaan masyarakat.
Oleh karena itu, aparat keamanan dan lembaga pemerintah harus mempertimbangkan perspektif baru: "Mereka yang menjalankan agamanya secara penuh adalah sekutu penting dalam membangun perdamaian."
Mereka bukan lawan, mereka bukan ancaman, tetapi orang-orang yang hatinya tertanam kuat dalam kebaikan, yang merupakan fondasi masyarakat yang benar-benar damai.
Menekan atau memandang orang-orang yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip agama dengan kecurigaan hanya akan mendorong mereka yang seharusnya menjadi sekutu menjadi lawan, mengarah pada kurangnya pemimpin sejati, kurangnya orang-orang berpengetahuan yang dapat menunjukkan jalan menuju perdamaian, dan akhirnya, perdamaian sejati akan tetap menjadi mimpi yang jauh.
Mengubah perspektif bukan hanya masalah kebijakan, tetapi juga tentang menciptakan pemahaman yang lebih dalam antara mereka yang berkuasa dan rakyat untuk bersama-sama berjalan di jalan perdamaian yang berkelanjutan.