Kemenag Thailand Kutuk Serangan Ke Imam Masjid dan Biksu di Thailand Selatan

Kementerian agama Thailand mengutuk sejumlah aksi kekerasan yang terjadi di wilayah Thailand Selatan yang terjadi pada bulan Januari 2019. Aksi kekerasan tersebut telah mengakibatkan korban jiwa.

Pada bulan ini aksi kekerasan terjadi di  daerah Pooming, Panarik, Provinsi Pattani. Selain itu ada kasus pembunuhan imam masjid Pupoo, Ruesok, di Provinsi Narathiwat pada 11 Januari 2019.  Kasus kekerasan terbaru terjadi pada 18 Januari 2019 yakni penembakan di kuil Rattana Nuphap, Khokpoo, M.2 Tohdeng, Provinsi Narathiwat. Akibat aksi penembakan tersebut kepala biara dan tiga biksu meninggal dunia.

    Kementrian Agama Islam Thailand (Kemenag Thailand) menyampaikan belasungkawa untuk korban meninggal dunia dan korban luka. Kementerian agama menyayangkan imam masjid dan biksu jadi korban kekerasan. Kemenag Thailand mengutuk aksi penyerangan di masjid dan kuil. Kemenag Thailand menilai aksi penyerangan di tempat ibadah sebagai tindakan keji dan tanpa kemanusiaan. Kemenag Thailand mengecam pihak-pihak tertentu yang berusaha merusak perdamaian di Thailand Selatan.

    Kementerian Agama melihat aksi kekerasan tidak memandang batas, tidak mempedulikan masyarakat sipil baik anak-anak, wanita, orang tua, maupun pemimpin agama.  Perbuatan kekerasan tidak diajarkan semua agama. Agama Islam bahkan melarang melukai dan membunuh orang lain. Membunuh termasuk dosa besar dan Allah akan menghukum para pelaku pembunuhan di akhirat nanti. Seperti tertulis dalam Hadis Sahih Imam Bukhari: “Pertama kali yang akan dihisab pada hari akhirat nanti kepada manusia adalah perbuatan jahat seperti membunuh orang lain.”

    Para imam masjid dan biksu adalah pemimpin agama yang mengajarkan kasih dan kebajikan. Mereka mengabdikan hidupnya untuk kepentingan masyarakat. Mereka mengajarkan kasih dan hidup berdampingan dalam damai.  

Para pelaku penyerangan imam masjid dan biksu ingin menghancurkan suasana damai. Hati mereka sudah didominasi tindakan jahat dan fanatisme yang  berlebihan.

Kementerian Agama Islam mengeluarkan pernyataan terkait insiden kekerasan yang terjadi di Thailand Selatan:

1. Kemenag Thailand mendesak promotor kekerasan di provinsi Thailand Selatan menghentikan serangan dan pembunuhan kepada pemimpin agama seperti biksu, imam, petapa, pendeta, dan lainnya.

2. Semua pihak terutama agen yang bertanggungjawab untuk melindungi masyarakat mencegah dan melindungi masyarakat dari aksi kekerasan. Melindungi masyarakat sipil terutama anak-anak, wanita, lansia, pemimpin agama, dan tempat ibadat semua agama.

3. Pemerintah dan semua sektor publik segera memberi pemahaman kepada pemeluk semua agama agar terus menjaga hubungan baik anta-sesama dan mempertahankan perdamaian serta keamanan. Semua ajaran agama mengajarkan perdamaian dan persatuan. Semua ajaran agama melarang aksi kekerasan seperti melukai dan membunuh.

4. Pemerintah segera menangkap para pelaku penyerangan dan  menghukum mereka sesuai hukum. Pemerintah juga diminta terus mempertahankan proses perdamaian dan mencari jalan keluar untuk mengakhiri kekerasan yang berlarut-larut di Provinsi Thailand Selatan dengan melibatkan partisipasi publik dan masyarakat sipil.



Share: