Kapal Induk USS Carl Vinson Bawa 5.400 Tentara Kunjungi Thailand

Dengan panjang 333 meter, USS Carl Vinson lebih dari sekadar kapal militer; ini adalah kota terapung.


Laem Chabang, Suarathailand- Kapal Induk USS Carl Vinson (CVN 70), salah satu kapal induk kelas Nimitz terkuat di dunia, telah berlabuh di pelabuhan Laem Chabang dalam kunjungan yang dijadwalkan.

Laksamana Muda Michael S. Wosje, Komandan Carrier Strike Group ONE (CSG-1), menyoroti pentingnya kunjungan tersebut dalam memperkuat hubungan bilateral.

“Kami sangat berterima kasih kepada Thailand karena telah menerima awak kapal kami,” kata Wosje, seraya menambahkan, “Mengunjungi Thailand memberi kami kesempatan yang sangat berharga untuk bekerja sama dengan rekan-rekan Angkatan Laut Kerajaan Thailand dan memperkuat pentingnya kemitraan yang berkomitmen dengan Thailand.”

Selama beberapa hari ke depan, Laksamana Muda mengatakan bahwa mereka berharap dapat bekerja sama dengan mitra di sini untuk lebih mempererat ikatan persahabatan dan kerja sama antara militer AS dan Thailand serta masyarakat Thailand.

Dengan panjang 333 meter, USS Carl Vinson lebih dari sekadar kapal militer; ini adalah kota terapung.

Kapal ini menampung lebih dari 5.000 awak, termasuk unit udara yang ditumpanginya. Kapal induk ini diperlengkapi untuk mengangkut lebih dari 60 pesawat, termasuk jet tempur F-35C Lightning II dan F/A-18E/F Super Hornet yang canggih.

Kemampuannya berkisar dari meluncurkan pesawat di laut, menggunakan ketapelnya yang kuat, hingga menanggapi krisis kemanusiaan di seluruh dunia.

Selain memamerkan kemampuan kapal, kunjungan ini juga menawarkan kesempatan pertukaran budaya bagi awak kapal.

Saat berlabuh di Laem Chabang, para pelaut akan berkesempatan untuk menjelajahi kekayaan budaya Thailand dan berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Kapten Matthew C. Thomas, Komandan USS Carl Vinson, menyatakan kebanggaannya terhadap misi dan awak kapal.

"USS Carl Vinson adalah salah satu dari 11 kapal induk bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Amerika Serikat. Yang membedakannya dari yang lain adalah Air Wing of the Future, yang mencakup pesawat canggih seperti F-35C Lightning II, F/A-18E/F Super Hornet, EA-18G Growler, dan E-2D Advanced Hawkeye. Kombinasi canggih ini meningkatkan kemampuan kami untuk memproyeksikan kekuatan dan melakukan operasi di seluruh dunia," kata Kapten Thomas.

Kapal induk yang ditugaskan pada tahun 1982 ini diberi nama sesuai nama Anggota Kongres Carl Vinson, tokoh penting dalam sejarah angkatan laut AS. Dikenal sebagai "bapak Angkatan Laut dua samudra", kontribusi Vinson membantu membentuk kekuatan angkatan laut modern.

Kunjungan ini memperkuat kemitraan jangka panjang antara Thailand dan Amerika Serikat, yang menekankan komitmen bersama mereka untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

Kunjungan ini menandai momen penting dalam kemitraan AS-Thailand, hubungan yang telah berlangsung selama lebih dari 190 tahun.

Seperti yang dicatat oleh Laksamana Muda Wosje, “Kekuatan hubungan kita terletak pada momen-momen seperti ini, saat kita berkumpul untuk belajar, berkolaborasi, dan membangun masa depan.”

USS Carl Vinson akan tetap berada di pelabuhan Thailand hingga 31 Januari, memberikan gambaran sekilas tentang kemampuan dan persahabatan salah satu angkatan laut paling maju di dunia.

Kapal induk ini juga membawa 5.400 personel Angkatan Laut AS untuk cuti dari latihan militer.

Share: