Bagi Thailand, Pembangunan kanal ini akan menguntungkan Thailand. Kanal ini akan meningkatkan lalu lintas ke Teluk Thailand.
Bangkok, Suarathailand- Kamboja akan mulai mengerjakan pembangunan kanal Funan Techo yang kontroversial senilai USD 1,7 miliar. Kanal ini akan menghubungkan ibu kota Phnom Penh ke lautan. Pembangunan akan dimulai pada bulan Agustus 2024.
Kanal Funan Techo yang didukung China telah memicu kekhawatiran Vietnam. Kanal tersebut dinilai dapat digunakan oleh kapal perang China dan mengurangi ketergantungan Kamboja pada Pelabuhan Vietnam.
Bagi Thailand, Pembangunan kanal ini akan menguntungkan Thailand. Kanal ini akan meningkatkan lalu lintas ke Teluk Thailand.
Kanal Funan Techo akan membantu membawa lebih banyak kapal kargo ke Pelabuhan Laem Chabang di provinsi Chonburi, Thailand. Selanjutnya mendorong industri logistik di wilayah timur Thailand.
Kanal yang diusulkan sepanjang 180 km menghubungkan Pelabuhan Otonomi Phnom Penh dengan kota Kep dan Teluk Thailand. Kanal ini juga bertujuan mengurangi ketergantungan Kamboja pada pelabuhan-pelabuhan Vietnam.
Pembangunan kanal diharapkan dimulai bulan depan dengan anggaran US$ 1,7 miliar dan dijadwalkan dibuka pada awal 2028.
Kantor Kebijakan dan Perencanaan Transportasi dan Lalu Lintas Kementerian memperkirakan bahwa kanal tersebut akan meningkatkan lalu lintas ke Pelabuhan Laem Chabang di Chonburi yang juga sedang dalam perluasan.
Proyek fase 3 saat ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas kontainer dari 11 juta menjadi 18 juta TEU (twenty-foot equal unit) per tahun.
Kantor tersebut menambahkan peningkatan lalu lintas barang ke Teluk Thailand juga akan menciptakan permintaan terhadap proyek Jembatan Darat yang diusulkan pemerintah di provinsi Chumphon dan Ranong.
Mega proyek senilai 1 triliun baht ini melibatkan pembangunan pelabuhan laut dalam di dua provinsi selatan dan mengubah rute transportasi untuk menghubungkan pelabuhan-pelabuhan tersebut.
Jembatan darat ini diharapkan dapat membantu meringankan kemacetan pelayaran di Selat Malaka yang saat ini merupakan jalur utama perdagangan kargo regional, sekaligus memangkas waktu tempuh dari 9 menjadi 5 hari.
Namun, Institut Penelitian Pembangunan Thailand (TDRI) percaya bahwa meskipun terusan tersebut akan dapat digunakan pada tahun 2028, tetangga sebelah timur Thailand mungkin memerlukan waktu hingga satu dekade untuk mengembangkan rute logistik skala besar.
Thailand membutuhkan waktu 10 tahun untuk mengembangkan Pelabuhan Laem Chabang serta mendukung fasilitas logistik sehingga sepertinya Kamboja akan membutuhkan waktu yang kurang lebih sama, kata Sumet Ongkittikul, direktur penelitian kebijakan transportasi dan logistik TDRI.
Ia juga mencontohkan, Pelabuhan Laem Chabang mendapat dukungan signifikan dari pengembangan kawasan Koridor Ekonomi Timur (EEC) yang juga menciptakan permintaan industri logistik di kawasan timur.
Sumet memperkirakan setelah Kanal Funan Techo dikembangkan sepenuhnya, hal ini dapat mengurangi biaya logistik Kamboja hingga 30%, serta membuka lebih banyak koneksi dengan negara lain.