"Ini adalah strategi pertahanan nasional kami. Ketika kami mengerahkan senjata, itu untuk melindungi integritas teritorial. Jelas, targetnya ditujukan pada musuh potensial, karena tidak ada doktrin militer yang mengharuskan artileri diarahkan ke wilayahnya sendiri," kata Menhan Kamboja.
Kamboja, Suarathailand- Menteri Pertahanan Nasional Tea Seiha telah menjelaskan bahwa laporan tentang artileri Kamboja yang diarahkan ke desa-desa dan posisi militer Thailand bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, karena tidak ada militer yang secara rutin mengarahkan senjatanya ke wilayahnya.
Seiha menggunakan media sosial sore ini, 16 Juni, untuk menjawab tuduhan Thailand bahwa Kamboja telah "mengarahkan artileri ke desa-desa dan pangkalan militer Thailand".
"Ini adalah strategi pertahanan nasional kami. Ketika kami mengerahkan senjata, itu untuk melindungi integritas teritorial. Jelas, targetnya ditujukan pada musuh potensial, karena tidak ada doktrin militer yang mengharuskan artileri diarahkan ke wilayahnya sendiri," katanya.
"Pendekatan damai melibatkan negosiasi antara kedua pemerintah, yang mencakup aspek politik, ekonomi, dan lainnya. Opsi militer adalah pilihan terakhir. Kami sepenuhnya siap untuk mempertahankan wilayah Kamboja, tetapi tidak memiliki ambisi untuk menyerang negara-negara tetangga," tambahnya seperti dilaporkan TheNation.
Posisi Seiha kemungkinan menanggapi laporan di media Thailand The Nation, yang berjudul "Tentara Thailand menyesuaikan posisi pasukan setelah artileri Kamboja diarahkan ke perbatasan".
Menurut artikel tersebut, Angkatan Darat Thailand melaporkan bahwa pasukan Kamboja dikerahkan di dekat perbatasan provinsi Sisaket, Thailand, dengan artileri diarahkan ke Thailand, yang memicu respons keamanan.
Artikel tersebut mengutip pernyataan juru bicara Angkatan Darat Kerajaan Thailand, Winthai Suvaree, pada tanggal 14 Juni bahwa mereka telah melihat foto-foto yang beredar daring yang menunjukkan pasukan Kamboja "menargetkan wilayah Thailand di dekat Kuil Don Tuan dan Satta Sommountain, di kecamatan Ban Phumsarol dan Sao Thong Chai, di distrik Kantharalak, provinsi Sisaket".
