Junta dan Kelompok Etnis Myanmar Saling Klaim Kuasai Markas Militer

Pertempuran telah mengguncang kota Lashio, markas komando militer di timur laut, sejak 3 Juli, ketika aliansi kelompok etnis bersenjata memperbarui serangan terhadap pasukan militer.

Militer Myanmar dan kelompok bersenjata etnis minoritas pada 25 Juli mengklaim bahwa mereka mengendalikan sebuah kota dan komando militer regional di negara bagian Shan utara setelah bentrokan berhari-hari.

Pertempuran telah mengguncang kota Lashio, markas komando militer di timur laut, sejak 3 Juli, ketika aliansi kelompok etnis bersenjata memperbarui serangan terhadap pasukan militer.

Media lokal yang dijalankan oleh Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) melaporkan kelompok tersebut “sepenuhnya merebut markas komando Militer Timur Laut di Lashio” pada pagi hari tanggal 25 Juli dan juga merebut kota Lashio, yang dihuni sekitar 150.000 orang.

Juru bicara MNDAA Li Jiawen mengatakan para pejuang kelompok tersebut telah merebut Lashio, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Namun juru bicara militer Zaw Min Tun mengatakan kepada wartawan bahwa klaim tersebut “tidak benar”. “Para pemberontak menyusup ke pinggiran Lashio sehingga (pasukan keamanan) mengikuti dan membersihkan mereka,” katanya, tanpa memberikan rincian.


Komando timur laut terletak di utara Lashio.

Sebuah video yang diunggah ke media sosial yang mengklaim diambil di Lashio pada pagi hari tanggal 25 Juli menunjukkan jalan-jalan sepi tanpa ada tentara yang terlihat. Wartawan AFP telah melakukan geolokasi video tersebut ke sebuah lokasi di kota sekitar 2 km dari komando.

Negara bagian Shan di bagian utara telah diguncang oleh pertempuran sejak akhir Juni ketika aliansi kelompok etnis bersenjata kembali melancarkan serangan terhadap militer di sepanjang jalan raya menuju provinsi Yunnan, Tiongkok.

Bentrokan tersebut telah menghancurkan gencatan senjata yang ditengahi Beijing yang pada bulan Januari menghentikan serangan aliansi Tentara Arakan, Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang, dan MNDAA.

Militer telah melakukan beberapa serangan udara di sekitar kota selama pertempuran, menurut warga. Puluhan warga sipil tewas atau terluka dalam pertempuran baru-baru ini, menurut militer dan kelompok penyelamat setempat.

Baik militer maupun aliansi etnis belum merilis jumlah korban jiwa di pihak mereka.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada tanggal 25 Juli mengecam keengganan militer untuk terlibat dengan rencana perdamaian regional untuk menyelesaikan konflik, hal ini disampaikan setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri ASEAN di Laos.

Daerah perbatasan Myanmar adalah rumah bagi banyak sekali kelompok etnis bersenjata yang berjuang melawan militer sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948 untuk mendapatkan otonomi dan kendali atas sumber daya yang menguntungkan. Beberapa diantaranya memberikan perlindungan dan pelatihan kepada “Pasukan Pertahanan Rakyat” baru yang bermunculan untuk melawan militer setelah militer mengambil alih kekuasaan pada tahun 2021.

Tiongkok adalah sekutu utama dan pemasok senjata bagi militer, namun para analis mengatakan Tiongkok juga mempertahankan hubungan dengan kelompok etnis bersenjata di Myanmar yang menguasai wilayah dekat perbatasannya.

Beijing “memperhatikan dengan cermat situasi di Myanmar utara” dan mendesak penghentian pertempuran, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning pada konferensi pers pada 25 Juli.

Ia juga mendesak pihak-pihak terkait “untuk tidak membahayakan keselamatan perbatasan Tiongkok dan penduduk perbatasan, serta proyek, perusahaan, dan personel Tiongkok di Myanmar”, katanya.

Tiga orang tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam serangan udara militer di kota Laukkai yang dikuasai MNDAA di perbatasan dengan Tiongkok minggu ini, kata Li Jiawen dari MNDAA, seraya menambahkan bahwa yang terluka termasuk tiga warga negara Tiongkok.

Kelompok bersenjata tersebut merebut Laukkai pada bulan Januari setelah sekitar 2.000 tentara militer menyerah, yang merupakan salah satu kekalahan militer terbesar dalam beberapa dekade. (thenation)

Share: