Somkiat Chantra jadi orang Thailand pertama yang menjuarai seri Grand Prix.
Pembalap Thailand Somkiat Chantra berhasil menjuarai balapan Moto2 Mandalika di Sirkuit Mandalika, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (20/3) siang.
Pembelap tim Idemitsu Honda Team Asia ini mendominasi balapan sejak awal berhasil finis pertama dengan catatan waktu 25 menit 40,876 detik. Ia diikuti oleh Celestino Vietti dan Aron Canet di posisi kedua dan ketiga.
Kemenangan di Moto2 Mandalika merupakan prestasi tersendiri bagi Chantra. Ini merupakan gelar perdananya di Moto2 sekaligus menjadi orang Thailand pertama yang menjuarai sebuah seri Grand Prix.
Pemuda kelahiran Chonburi, 15 Desember 1998 itu pertama kali menarik perhatian saat menjuarai Asia Talent Cup (ATC) 2016.
Ia kemudian promosi ke FIM CEV Moto3 Junior World Championship 2017 dan langsung merebut pole position di seri balap pembuka.
Chantra kemudian ikut Moto3 Junior World Championship 2018. Namun, prestasi terbaiknya hanya finis di posisi empat seri Prancis. Di tahun yang sama, dirinya mendapat keistimewaan ketika mencatat debut Grand Prix di Moto3 2018 seri balap Thailand sebagai pembalap wild card.
Chantra akhirnya mendapat kesempatan berkompetisi di Moto2 2019 bersama Idemitsu Honda Team Asia. Ia tampil bersama tiga pembalap Indonesia seperti Dimas Ekky Pratama, Andi Farid Izdihar, dan Gerry Salim.
Di musim pertamanya Chantra memperoleh 23 poin. Pihak tim meneruskan kerjasama di musim 2020 meski dirinya hanya menorehkan 10 poin di akhir periode.
Namun, Chantra berhasil bangkit di musim 2021 saat dirinya mempersembahkan 37 poin untuk Honda Asia Team dari total 18 seri balap yang diikuti. Ia pun kembali dipercaya mewakili tim di Moto2 2022.
Chantra tidak mengawali musim 2022 dengan baik. Pada Grand Prix pembuka di Qatar, ia terpaksa absen akibat cedera. Ia berupaya bangkit di Sirkuit Mandalika.
Chantra mengawali balapan dari posisi start keempat. Ia langsung melesat dan melampaui Sam Lowes di lap ketiga. Jarak Chantra dan Lowes bahkan sempat berada di atas satu detik saat balapan tersisa 12 lap.
Peluang Chantra menjuarai balapan semakin besar ketika jarak waktu dengan Vietti melampaui dua detik, lalu meningkat menjadi tiga detik di lap ke-16 yang menjadi lap terakhir. (motogp, cnnindo)