Radar AN-TPS 77 merupakan radar yang memiliki kemampuan super canggih dalam mendeteksi musuh.
Radar merupakan salah satu bagian penting dari alutsista guna menjaga kedaulatan Indonesia,
Sayangnya, bisa dikatakan jika Indonesia masih kekurangan terkait penggunaan radar.
Radar sendiri merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh militer berbagai negara di dunia.
Pasalnya dengan adanya radar, maka negara yang bersangkutan bisa mendeteksi jika ada jet tempur lawan yang hendak masuk dan mengganggu kedaulatan negara.
Oleh sebab itu, guna melengkapi kekuatan militer Indonesia, kehadiran tambahan radar merupakan hal yang mutlak dilakukan.
Pentingnya kehadiran radar dalam melengkapi pertahanan Indonesia bisa dilihat ke belakang.
Sekitar tahun 1960-an diketahui bahwa Indonesia memiliki berbagai jenis radar mumpuni pada waktu tersebut.
Kehadiran radar ini nyatanya sangat membantu militer Indonesia.
Sebagaimana dilansir Zonajakarta dari situs resmi milik Kementerian Pertahanan, 3 Oktober 2021 mengatakan jika saat itu Indonesia mampu mengoperasikan sistem pertahanan udara jarak jauh S-75 Dvina buatan Uni Soviet.
Penggunaan berbagai jenis senjata militer ini tentu akan lebih optimal jika Indonesia memiliki radar lebih banyak.
Hal ini karena Radar serta Command Post digunakan untuk mendeteksi dan mengunci lawan.
Usut punya usut ternyata Amerika Serikat (AS) sempat memberikan tawaran hibah radar AN-TPS 77 ke Indonesia.
Radar AN-TPS 77 merupakan radar yang memiliki kemampuan super canggih dalam mendeteksi musuh.
Diketahui bahwa radar AN-TPS/77 merupakan radar canggih buatan industri pertahanan kawakan AS, Lockheed Martin.
Dilansir dari Lockheed Martin dikatakan jika radar AN-TPS 77 sanggup untuk deteksi objek dengan jarak sejauh 300 kilometer.
Hadirnya dukungan frekuensi D/L Band membuat AN-TPS 77 sanggup untuk mendeteksi lawan dengan posisi 360 derajat.
Keunggulan lain dari radar AN-TPS 77 ini yakni lantaran bisa dipindah-pindah atau mobile.
Sayangnya hibah ini harus gagal, dan nama Australia terseret akan hal ini.
Pasalnya dikatakan jika kegagalan hibah radar AN-TPS 77 ini karena radar AS tak boleh diarahkan menghadap Australia dan Singapura.
Hal ini terkuak melalui postingan yang dibagikan oleh akun Instagram @forummp.
"Terkait dengan Indonesia membatalkan hibah radar AN-TPS 77 dari AS, hal tersebut tidak lepas karena persyaratan AS agar Indonesia tidak menempatkan radar tersebut ke arah Singapura dan Australia," jelasnya demikian. (ZJ)