Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw ini diikuti oleh para tokoh dari tujuh negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, dan Timor Leste.
Menteri Agama Indonesia Fachrul Razi mengajak semua umat muslim agar terus memperkokoh silaturahim dan ukhuwah atau persaudaraan antar bangsa. Ajakan ini disampaikan Menag RI pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2020 yang digelar secara daring oleh Masjid Istiqlal dan masjid utama negara Asia Tenggara serumpun.
Peringatan ini diikuti oleh para tokoh dari tujuh negara. Selain Indonesia, ikut bergabung peserta dari Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, dan Timor Leste. Hadir juga, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, Ahli Tafsir Indonesia Prof. Dr. KH Quraish Shihab sekaligus sebagai penceramah, dan Kepala Bidang Penyelenggaran Peribadatan Masjid Istiqlal KH Bukhori Sail Attahiri, MA.
Gelaran maulid Nabi ini mengusung tema “Memperkokoh Silaturahmi dan Ukhuwah Islamiyah antar Bangsa".
“Selaku Menteri Agama Republik Indonesia dan Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal, saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas inisiatif penyelenggaraan maulid Nabi Muhammad Saw dalam upaya memperkokoh silaturrahim dan ukhuwah Islamiyah antar bangsa, khususnya melalui masjid utama negara Asia Tenggara serumpun,” kata Menag RI, di Jakarta, Kamis (12/11/2020).
Disampaikan Menag RI, kawasan Asia Tenggara dengan wilayah dan populasi penduduk muslim yang besar harus dapat memberikan kontribusi nyata bagi kebangkitan peradaban Islam dan kemanusiaan. Model keberislaman di Asia Tenggara, yang diawali dengan masuknya Islam secara damai di kawasan nusantara, dapat menjadi model bagi kehidupan keagamaan yang damai, toleran, dan menghargai keragaman.
Model keberislaman di Asia Tenggara, yang diawali dengan masuknya Islam secara damai di kawasan nusantara, dapat menjadi model bagi kehidupan keagamaan yang damai, toleran, dan menghargai keragaman.
“Di sini, relasi agama dan budaya lokal terjalin dengan baik, tanpa pertentangan apapun,” katanya.
Dia juga menyampaikan bahwa semangat merajut silaturrahim dan ukhuwah melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw tahun ini menemukan momentumnya, karena berlangsung di tengah kegaduhan dunia Islam dalam menyikapi kontroversi gambar karikatur Nabi Muhammad Saw. “Umat Islam harus mengambil langkah bersama yang strategis dan terukur, agar penistaan terhadap simbol-simbol keagamaan dapat dihentikan,” tambahnya.
Akan tetapi, bila itu terjadi karena ketidaktahuan mereka tentang sosok Nabi Muhammad SAW, maka sudah seharusnya dikenalkan sosok beliau dengan segala kemuliaan akhlaknya, melalui berbagai media dan saluran.
“Kesalahpahaman mereka, boleh jadi, juga karena ketidakmampuan kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw dalam menampilkan akhlak dan kepribadian sesuai ajarannya. Oleh karenanya, mari kita tegakkan akhlakul karimah di segala bidang kehidupan,” ajak Menag RI.
Menag RI berharap lewat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama ini, sinergi antara masjid utama negara Asia Tenggara serumpun dapat terus lebih ditingkatkan, khususnya melalui program nyata dalam meningkatkan kemampuan di bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi umat.