Impor jagung Indonesia tercatat sebesar US$ 297,3 juta atau Rp4,28 triliun (kurs Rp 14.408/US$).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor jagung Indonesia pada tahun 2021 meningkat tipis 15% dibandingkan dengan tahun 2020. Pada 2021 impor jagung sebanyak 995,99 ribu ton.
Adapun nilai impor jagung tersebut tercatat sebesar US$ 297,3 juta atau Rp 4,28 triliun (kurs Rp 14.408/US$). Nilai impor ini meningkat 72,2% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar US$ 172,64 juta.
Impor jagung ini berasal dari berbagai negara dan yang terbesar ada dari empat negara utama.
Pertama, tertinggi impor jagung dari Argentina sebanyak 610 ribu ton atau turun 5,87% dari tahun 2020. Nilai impornya mencapai US$ 186,26 juta.
Kedua, impor jagung tertinggi lainnya juga berasal dari Brasil sebanyak 175,8 ribu ton atau turun 3,95% dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai impor dari berhasil tercatat sebesar US$ 47,62 juta.
Ketiga, impor juga jagung juga berasal dari Amerika Serikat sebanyak 147,57 ribu ton atau naik tajam 363,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi nilai impornya mencapai US$ 41 juta.
Impor tertinggi keempat berasal dari Thailand dengan jumlah 32,54 ribu ton atau naik 155.859% dibandingkan jumlah impor pada tahun sebelumnya. Nilai impornya mencapai US$ 12 juta.
Sementara itu, impor jagung pada Januari 2022 tercatat sebanyak 32,57 ribu ton atau meningkat 0,56% dibandingkan impor 2020 sebanyak 32,39 ribu ton. Nilai impornya pada awal tahun ini menca[ai US$ 11,83 juta. (cnbcindo)