59 Warga Thailand Tewas Kecelakaan Lalin Dua Libur Festival Songkran

Ngebut dan mengemudi dalam keadaan mabuk sebagai penyebab utama kecelakaan libur Songkran.


Bangkok, Suarathailand- Kecelakaan lalu lintas selama dua hari pertama liburan Songkran telah merenggut 59 nyawa dan melukai 458 orang, ngebut dan mengemudi dalam keadaan mabuk sebagai penyebab utamanya.

Dua hari pertama dari tujuh hari libur Songkran yang berbahaya itu menyaksikan total 460 kecelakaan lalu lintas, yang mengakibatkan 59 kematian dan 458 cedera, Pusat Keselamatan Lalu Lintas mengumumkan pada hari Minggu.

Menteri Kehakiman Tawee Sodsong memimpin konferensi pers di Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana untuk memberikan informasi terkini tentang jumlah korban di jalan raya, karena pusat tersebut telah memantau kecelakaan lalu lintas sejak 11 April, hari pertama perjalanan Songkran.

Menurut Tawee, Sabtu saja, hari kedua periode perjalanan Songkran, tercatat 248 kecelakaan lalu lintas, yang menyebabkan 30 kematian dan 257 cedera.


Daerah Mukdahan Puncaki Daftar Kecelakaan dan Cedera

Mukdahan melaporkan jumlah kumulatif kecelakaan jalan raya tertinggi, dengan 23 kasus, diikuti oleh Chiang Rai (16) dan Phatthalung (15). Mukdahan juga memiliki jumlah cedera tertinggi, dengan 25 korban, diikuti oleh Lamphun (21) dan Chiang Rai (16).


Bangkok Mencatat Jumlah Kematian Tertinggi

Meskipun jalan-jalan di Bangkok relatif sepi karena banyaknya perjalanan keluar kota untuk liburan, ibu kota tersebut masih mencatat jumlah kematian tertinggi, dengan 9 kematian selama dua hari pertama, diikuti oleh Lamphun dengan 3 kematian.


Penyebab Utama Mengemudi dalam Keadaan Mabuk dan Berkendara dengan Kecepatan Tinggi

Pusat Keselamatan Jalan Raya melaporkan bahwa melampaui batas kecepatan merupakan penyebab utama kecelakaan (59 kasus), diikuti oleh mengemudi dalam keadaan mabuk (55 kasus).

Tawee mencatat bahwa 51% kecelakaan terjadi di jalan raya selama dua hari pertama. Namun, pusat tersebut memperkirakan akan terjadi pergeseran lokasi kecelakaan ke jalan pedesaan atau jalan sekunder karena orang-orang melanjutkan perayaan mereka setelah sampai di kampung halaman. TheNation

Share: