Runtuhnya atap di kelab Jet Set di Santo Domingo ini merusak konser penyanyi Rubby Perez yang dihadiri oleh para politisi, atlet, dan tokoh lokal terkemuka lainnya.
Dominika, Suarathailand- Polisi Republik Dominika mulai menyelidiki kasus 221 orang tewas setelah atap sebuah kelab malam runtuh saat konser.
Saat keluarga terus berduka atas orang yang mereka cintai, penyebab bencana dan jumlah pasti orang yang menghadiri acara yang menentukan itu belum dipastikan oleh pihak berwenang.
Runtuhnya atap di kelab Jet Set di Santo Domingo ini merusak konser penyanyi Rubby Perez yang dihadiri oleh para politisi, atlet, dan tokoh lokal terkemuka lainnya.
"Hari ini pencarian, penyelamatan, dan pemulihan korban berakhir," kata juru bicara kepresidenan Homero Figueroa dalam sebuah video yang diunggah pemerintah di media sosial.
"Sekarang saatnya beralih ke fase lain, yaitu memahami dan menjelaskan apa yang terjadi."
Pemerintah Dominika telah menyetujui pembentukan tim ahli nasional dan internasional untuk mengklarifikasi penyebab runtuhnya atap di tempat populer itu.
Tim tanggap darurat yang berada di lokasi hingga pagi hari tanggal 10 April mengeluarkan hampir 200 korban selamat dari gedung tersebut beberapa jam setelah bencana.
Juan Manuel Mendez, kepala pusat operasi darurat (COE) negara tersebut, mengatakan: "Ini adalah tugas tersulit yang pernah saya hadapi dalam 20 tahun memimpin COE."
Setelah upaya pemulihan berakhir, keluarga korban yang hilang meninggalkan area di sekitar kelab malam, tempat mereka berdiri selama berhari-hari sambil berpelukan.
Presiden Dominika Luis Abinader menghadiri pemakamannya pada tanggal 10 April, dengan upacara peringatan publik untuknya yang akan diadakan kemudian pada hari itu.
Pitcher Octavio Dotel dan slugger Tony Blanco, keduanya mantan pemain Major League Baseball, juga meninggal. REUTERS