Up Date Korban Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

RS Samitivej Srinakarin Thailand saat ini merawat 40 pasien. Tujuh belas pasien telah menjalani operasi.

Rumah Sakit Samitivej Srinakarin Thailand telah memberikan informasi terkini mengenai penumpang yang terluka ketika penerbangan Singapore Airlines SQ321 dari London mengalami turbulensi parah awal pekan ini dan terpaksa dialihkan ke Bangkok.

Empat puluh orang dari berbagai negara dipindahkan ke rumah sakit dan saat ini menerima perawatan, Dalam pengarahan pada Kamis (22 Mei), Adinun Kittirattanapaibool, Direktur Rumah Sakit Samitivej Srinakarin, menegaskan setiap pasien yang menunjukkan perbaikan akan diizinkan untuk segera kembali ke rumah. Ia pun menegaskan, pihak rumah sakit siap sepenuhnya merawat pasien yang terkena dampak kejadian ini.

Sebanyak 41 orang korban luka dirawat di RS Samitivej Srinakarin, di antaranya 10 warga negara Inggris, 9 warga Australia, 7 warga Malaysia, 4 warga Filipina, 2 warga Amerika, 2 warga Selandia Baru, dan masing-masing 1 orang asal Myanmar, Irlandia, Islandia, Israel, Korea Selatan, Singapura, dan Spanyol.

Cedera  dikategorikan sebagai berikut: 22 orang mengalami cedera tulang belakang dan punggung, 6 orang mengalami cedera tengkorak dan otak, dan 13 orang mengalami cedera tulang, otot, dan jenis lainnya. Berdasarkan tingkat keparahan cederanya, satu pasien yang sebelumnya dalam kondisi kritis telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dan telah diizinkan oleh dokter untuk kembali ke rumah.

Hingga update terkini, RS Samitivej Srinakarin saat ini merawat 40 pasien. Tujuh belas pasien telah menjalani operasi: 5 orang menjalani operasi tulang belakang leher, 4 orang menjalani operasi tulang belakang dada, dan 8 orang menjalani operasi untuk memperbaiki laserasi. Masih ada 20 pasien di ICU. Usia pasien berkisar antara 2 hingga 83 tahun.

Kondisi pasien anak-anak tidak perlu dikhawatirkan, dan tidak ada pasien yang berada dalam bahaya kematian kritis. Masih terlalu dini untuk menentukan apakah ada pasien yang akan mengalami cacat permanen karena memerlukan evaluasi berkelanjutan dari tim medis.

“Tim medis setiap hari melakukan evaluasi kondisi pasien. Jika pasien menunjukkan perbaikan dan siap maka diperbolehkan pulang. Pihak rumah sakit terus berkoordinasi dengan kedutaan dan instansi terkait,” kata Adinun.

Ia juga memberikan jaminan bahwa rumah sakit memiliki personel khusus dan tim medis yang memadai untuk memberikan perawatan bagi semua pasien.

Saat ini belum tersedia informasi mengenai kondisi 15 pasien di Samitivej Sukhumvit dan dua di Rumah Sakit Bangkok. (thenation)

Share: