Thailand verifikasi para pemilik nomor SIM Card untuk mencegah kejahatan online
Suarathailand- Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional (NBTC) mengatakan tidak ada informasi pendaftaran yang tersedia untuk 21 juta kartu SIM.
Dari 120 juta kartu SIM ponsel yang digunakan di Thailand, lebih dari setengahnya terdaftar dengan nama yang sesuai dengan pemilik sebenarnya, kata Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional (NBTC).
Sebanyak 70,52 juta, atau 58%, terdaftar dengan nama pemilik sebenarnya, namun, sekitar csementara tidak ada informasi pendaftaran yang tersedia terkait 21 juta kartu, kata Pol General Nathathorn Prousoontorn, seorang komisaris NBTC untuk urusan hukum.
Temuan NBTC muncul setelah kebijakan Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital mulai berlaku pada tanggal 16 Januari yang mengharuskan siapa pun yang terdaftar sebagai pemilik enam kartu SIM atau lebih atas nama mereka untuk memverifikasi kepemilikan mereka dengan penyedia layanan terkait.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk mengatasi penipuan daring menggunakan ponsel dengan membatasi "SIM hantu" – nomor ponsel yang tidak terdaftar atau terdaftar secara ilegal yang sering digunakan oleh penjahat untuk melakukan penipuan.
Nathathorn mengatakan NBTC telah meneruskan temuan tersebut ke Kantor Anti Pencucian Uang (AMLO), sehingga dapat menyelidiki kartu SIM dengan kepemilikan yang tidak sesuai dan yang tidak memiliki informasi pendaftaran.
Dengan menggunakan informasi ini, AMLO juga akan bekerja sama dengan lembaga keuangan untuk melacak "rekening keledai" – rekening bank yang dibuka oleh individu, baik secara sukarela atau karena ditipu untuk melakukannya, dan kemudian digunakan oleh penjahat untuk mencuci uang.
Sebelumnya, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Prasert Jantararuangtong mengatakan pengguna sekitar 18 juta rekening bank menjadi sasaran pemeriksaan mendalam dan mungkin harus memverifikasi identitas mereka lagi, karena akun-akun ini telah didaftarkan dengan nama yang berbeda dari kartu SIM terkait.
