BNPT: Mahasiswa Harus Berani Laporkan Indoktrinasi Radikalisme


Menurut Suhardi, kepekaan itu perlu dimiliki seluruh mahasiswa khususnya  mahasiswa baru mengingat upaya infiltrasi dan indoktrinasi paham  radikal saat ini gencar dilakukan di perguruan tinggi negeri maupun  swasta.

"Bukan cuma di perguruan tinggi, tapi malah sudah ada sejak SMP dan SMA," kata dia lagi.

Bahkan, menurut dia, upaya indoktrinasi bukan hanya dilakukan oleh  sesama siswa atau mahasiswa. Pada level yang lebih tinggi juga dilakukan  sendiri oleh oknum dosen di sebuah perguruan tinggi.

Suhardi juga mengaku telah meminta Menristekdikti serta Mendikbud agar lebih ketat dalam merekrut tenaga pengajar.

"Infiltrasi paham radikal sudah masuk ke mana-mana, bahkan di Jawa Timur  ada dosen yang mengintimidasi mahasiswanya dengan persoalan nilai jika  tidak mau mengikuti paham itu," kata dia.

Menghadapi tantangan itu, menurut dia, para mahasiswa perlu memperkuat  nasionalisme serta lebih mampu mengasah daya kritis agar tidak permisif  terhadap paham-paham tertentu yang datang dari luar.

"Ingat bahwa orang tua kalian susah payah membiayai kuliah supaya kalian  lulus tepat waktu. Jangan sia-siakan doa orang tua kalian," kata  Suhardi di hadapan ribuan mahasiswa pascasarjana UGM.

Suhardi juga meminta mahasiswa bisa saling mengingatkan kepada sesama  temannya agar tidak terjebak dalam upaya rekrutmen kelompok radikal.

Mahasiswa, menurut dia, bisa saling mencermati perubahan perilaku teman  masing-masing untuk mengetahui apakah terpapar ideologi radikal atau  tidak.

"Kalau orang sudah dicuci otaknya tanda-tandanya yang tadinya dia guyub  tiba-tiba berubah eksklusif membuat kelompok sendiri," kata dia lagi. (IslamTimes.org)

Share: