Alkohol Picu Risiko 7 Jenis Kanker, Label Peringatan Kanker Diusulkan

Alkohol bertanggung jawab atas 100.000 kasus kanker di AS dan 20.000 kematian akibat kanker setiap tahun.


Washington, Suarathailand- Minuman beralkohol harus mencantumkan peringatan tentang risiko kanker pada labelnya, kata Dokter Bedah Umum AS pada hari Jumat, dalam sebuah langkah yang dapat menandakan pergeseran ke arah regulasi gaya tembakau yang lebih agresif untuk sektor tersebut.

Dr Vivek Murthy mengatakan konsumsi alkohol meningkatkan risiko setidaknya tujuh jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan hati, tetapi sebagian besar konsumen AS masih belum menyadari hal ini.

Saham perusahaan minuman keras yang terdaftar di Eropa Diageo dan Pernod Ricard keduanya turun lebih dari 3%, sementara saham pembuat bir Heineken dan Anheuser-Busch InBev juga merosot sebagai tanggapan atas berita dari Washington.

Saham pembuat minuman beralkohol yang terdaftar di AS — Constellation Brands, Brown-Forman Corp, dan Molson Coors — turun antara 1% dan 2% pada perdagangan awal.

Murthy juga meminta agar pedoman tentang batasan konsumsi alkohol dikaji ulang, sehingga orang dapat mempertimbangkan risiko kanker saat memutuskan apakah akan minum atau tidak, bersamaan dengan peringatan terkini tentang cacat lahir dan gangguan saat mengoperasikan mesin.

"Konsumsi alkohol merupakan penyebab kanker ketiga yang dapat dicegah di Amerika Serikat, setelah tembakau dan obesitas, yang meningkatkan risiko setidaknya tujuh jenis kanker," kata kantor Murthy dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan baru tersebut.

Diageo, Pernod, Heineken, AB InBev, serta pembuat bir dan minuman keras lainnya serta asosiasi industri, tidak segera memberikan komentar.

Alkohol bertanggung jawab atas 100.000 kasus kanker di AS dan 20.000 kematian akibat kanker setiap tahun, lebih banyak dari 13.500 kematian akibat kecelakaan lalu lintas terkait alkohol, pernyataan dari kantor Murthy menambahkan.

Minuman beralkohol di Amerika Serikat saat ini memiliki label peringatan kesehatan yang menyarankan wanita hamil untuk tidak meminumnya, dan bahwa konsumsinya mengganggu kemampuan seseorang untuk mengendarai mobil atau mengoperasikan mesin.

Label ini tidak berubah sejak diperkenalkan pada tahun 1988.

"Hubungan langsung antara konsumsi alkohol dan risiko kanker telah diketahui dengan baik untuk setidaknya tujuh jenis kanker ... terlepas dari jenis alkohol (misalnya, bir, anggur, dan minuman beralkohol) yang dikonsumsi," kata pernyataan tersebut, termasuk kanker esofagus, mulut, tenggorokan, dan pita suara, seperti dilaporkan Bangkok Post.

Laporan baru tersebut merekomendasikan penyedia layanan kesehatan harus mendorong pemeriksaan alkohol dan rujukan pengobatan sesuai kebutuhan, dan upaya untuk meningkatkan kesadaran umum harus diperluas.

Share: