751 Sekolah di Daerah Perbatasan Ditutup Akibat Konflik Thailand-Kamboja

Pejabat pendidikan telah diinstruksikan untuk memantau keselamatan siswa secara ketat dan mengikuti rencana tanggap darurat yang telah ditetapkan.


Bangkok, Suarathailand- Menanggapi eskalasi konflik, Kantor Komisi Pendidikan Dasar (OBEC) Thailand telah memerintahkan penutupan segera 751 sekolah yang berlokasi di daerah berisiko tinggi.

Thanu Wongjinda, kepala OBEC, mengonfirmasi penutupan tersebut setelah menerima laporan dari seorang pejabat senior di Sisaket dan Yasothon.

Pejabat pendidikan telah diinstruksikan untuk memantau keselamatan siswa secara ketat dan mengikuti rencana tanggap darurat yang telah ditetapkan.


Dukungan untuk Korban:

Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan Prof. Dr. Narumon Pinyosinwat memerintahkan tindakan segera untuk:

-Memberikan dukungan psikologis kepada siswa, guru, dan staf kependidikan selama evakuasi.

-Memberikan bantuan keuangan dan emosional kepada keluarga korban luka dan meninggal.

-Melaksanakan rencana jangka pendek (7–30 hari) dan jangka panjang (3–12 bulan) untuk memulihkan kesempatan pendidikan di daerah terdampak.


Rincian Penutupan Sekolah (per 24 Juli, pukul 18.00):

-Provinsi/Dinas Pendidikan Sekolah Ditutup

-Ubon Ratchathani (Wilayah 5) 95 sekolah

-Ubon-Amnat Charoen (Sekolah Menengah) 4 sekolah

-Sisaket (Wilayah 3) 45 sekolah

-Sisaket (Wilayah 4) 132 sekolah

-Sisaket (Sekolah Menengah) 12 sekolah

-Buriram (Wilayah 2) 47 sekolah

-Buriram (Wilayah 3) 34 sekolah

-Buriram (Sekolah Menengah) 4 sekolah

-Surin (Wilayah 3) 233 sekolah

-Surin (Sekolah Menengah) 25 sekolah

-Sa Kaeo (Wilayah 1) 27 sekolah

-Sa Kaeo (Wilayah 2) 71 sekolah

-Sa Kaeo (Sekolah Menengah) 7 sekolah

-Chanthaburi (Wilayah 2) 15 sekolah


Langkah Tambahan:

OBEC menyatakan bahwa orang tua akan diberitahu tentang langkah selanjutnya untuk keberlangsungan pembelajaran.

Sekolah-sekolah di tujuh provinsi perbatasan — Trat, Chanthaburi, Sa Kaeo, Ubon Ratchathani, Sisaket, Surin, dan Buriram — telah diinstruksikan untuk:

Mengembangkan rencana pendidikan alternatif bersama guru dan orang tua.

Mematuhi protokol darurat OBEC secara ketat.

Menyiapkan fasilitas sekolah untuk dijadikan tempat penampungan sementara jika diperlukan.

Kementerian Pendidikan menegaskan kembali komitmennya untuk melindungi hak-hak siswa atas pendidikan di tengah krisis, memastikan tidak ada anak yang tertinggal selama atau setelah konflik. TheNation

Share: