70% Masyarakat Thailand Dukung Ambang Batas Kepemilikan Pil Sabu

Saat ini kurang dari 20.000 orang di Thailand termasuk dalam kategori pecandu narkoba parah.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mengungkapkan bahwa 70% warga Thailand setuju dengan aturan batasan minimal kepemilikan satu pil metamfetamin untuk proses hukum, sementara 30% lebih memilih toleransi nol. Kementerian menegaskan ambang batas tersebut diperlukan untuk penegakan hukum yang efektif.

Menteri Kesehatan Masyarakat Somsak Thepsuthin menekankan dedikasi Kementerian dalam mengatasi kecanduan narkoba, dan berjanji memberikan dukungan penuh terhadap upaya rehabilitasi narkoba. 

Kementerian Kesehatan Thailand mengkategorikan pecandu narkoba menjadi empat kelompok: hijau, kuning, oranye, dan merah, dengan kelompok oranye dan merah memerlukan rawat inap. Saat ini, kurang dari 20.000 orang termasuk dalam kategori parah ini.

Kementerian Kesehatan Masyarakat berencana untuk menyederhanakan proses rehabilitasi, mengatasi permasalahan dimana pengadilan memerintahkan masa percobaan tanpa mewajibkan pengobatan. Diskusi dengan Kementerian Kehakiman bertujuan untuk menyelesaikan hal ini.

“Kami mengurangi ambang batas kepemilikan metamfetamin dari lima pil menjadi satu untuk menyelaraskan dengan persyaratan hukum. Perubahan ini mengatasi masalah ketika sejumlah kecil narkoba ditemukan di tempat yang tidak mencolok, sehingga mempersulit proses hukum. Meskipun memiliki satu pil saja akan memulai penyelidikan terhadap sumbernya, pengguna dapat memilih rehabilitasi sukarela untuk membantu penyitaan aset dealer. Pada dasarnya, satu pengguna menyiratkan keberadaan satu dealer.” (thaiger)

Share: