Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, proses evakuasi wisatawan dari Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno terus dilakukan.
Hingga Selasa sore, 8 Agustus 2018, lanjut Sutopo, jumlah wisatawan yang sudah dievakuasi dari tiga pulau Gili itu sebanyak ribuan wisatawan.
"Itu total yang sudah dievakuasi, 4.600-an itu terdiri dari wisatawan asing dan wisatawan domestik," kata Sutopo di kantor BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 7 Agustus 2018.
Ia menambahkan, para wisatawan itu dievakuasi dari tiga gili oleh tim gabungan, dengan menggunakan puluhan kapal.
"Mereka dievakuasi ke Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara. Kemudian diarahkan ke Kota Mataram, bandara, atau tetap tinggal di Lombok. Proses evakuasi saat ini masih terus berjalan. Karena air sudah mulai pasang. Diperkirakan masih ribuan orang yang berada di tiga pulau itu, Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno," ujarnya.
Sutopo menegaskan, evakuasi yang dilakukan di tiga pulau itu karena para wisatawan menginginkan segera meninggalkan pulau tersebut. Padahal, data BMKG menyatakan bahwa gempa berkekuatan 7 Skala Richter, Minggu, 5 Agustus 2018, gempa utama.
Diperkirakan, dia menambahkan, tidak akan ada lagi gempa susulan dengan kekuatan magnitude besar di Lombok. Kecuali gempa susulan yang berkekuatan jauh lebih kecil dari kemarin, sehingga tidak membahayakan para wisatawan yang masih berada di tiga gili tersebut.
"Karena permintaan itu tadi kami kemudian menyediakan kapal untuk memindahkan para turis itu tadi ke tempat yang lebih aman di Lombok. Padahal sesungguhnya kami pastikan Gili Terawangan dalam kondisi aman," ujarnya.(BNPB)